Senin 08 Feb 2016 13:28 WIB

Teknik Elektro UB Rintis Kendaraan Listrik Cerdas

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) meneliti dan mengembangkan kendaraan listrik cerdas ramah lingkungan berbasis teknologi Smart Electric Vehicle (SEV).

Riset dilakukan oleh dosen di bidang elektronika daya dan kontrol yakni Wijono, Waru Djuriatno, dan Eka Maulana. Saat ini, riset dalam tahapan meneliti dan merancang Electronic Control Unit (ECU) yang berfungsi sebagai SEV secara terpadu baik dari sisi hardware maupun software.

"Penelitian masih berjalan 40 persen dan ditargetkan dalam tiga tahun mendatang sudah rampung," kata Eka dalam keterangan tertulis yang diterima Republika akhir pekan kemarin.

Dalam tiga tahun mendatang, lanjut Eka, tim ditargetkan dapat menghasilkan inovasi sistem pengendalian differential drive sebagai prototype kendaraan listrik TEUB-SEV. Penelitian pada tahun pertama menargetkan inovasi mekanisme sistem navigasi cerdas dan pengendalian roda secara independen (two-wheeled differential drive) pada motor BLDC dengan penerapan sistem kontrol terpadu.

Sistem ini berfungsi mengatur kecepatan masing-masing sistem penggerak dengan modulasi gelombang PWM Sinusoida. Pada tahapan ini, sistem kendali kemudi kendaraan cerdas autopilot juga dirancang dan dianalisis dengan cermat.

Pada tahun kedua, tim akan mengembangkan inovasi sistem regenerative breaking atau proses pengereman dengan mekanisme penyimpanan energi yang dihasilkan dari energi mekanik menjadi energi listrik melalui EMS (energy management system).

Ketika kondisi mobil direm atau kondisi jalan menurun, sistem dapat mengonversi dan menyimpan energi pada super kapasitor. Kemudian energi tersebut secara bertahap disimpan ke dalam baterai.

"Sistem pengereman seperti ini membutuhkna pengendalian khusus sehingga didapatkan konversi energi yang optimal," jelas dosen asli Blitar itu.

Di tahun terakhir penelitian, tim akan mendesain sistem charging secara internal dalam kendaraan (auto charging) dan eksternal sumber dari luar.

Sistem charging menggunakan advance battery dan storage technology yang dirancang agar mampu memberi solusi terhadap keterbatasan jarak tempuh kendaraan.

Selama ini,  keterbatasan kemampuan penyimpanan sumber energi listrik masih menjadi kendala dalam pengembangan mobil listrik.

“Kita optimistis mobil bisa mencapai ratusan kilometer dalam sekali jalan,” terang Eka.

Dari hasil pengujian motor yang dilakukan, kecepatan putaran saat pengujian mencapai 10 ribu rpm dengan daya 36 HP pada motor penggerak. Sehingga, bila dikonversikan tidak menutup kemungkinan mobil ini dapat mencapai 210 km/jam dengan akselerasi 3,7 detik pada 0-100 km/jam.

Walaupun kecepatan dan akselerasi melebihi ekspektasi peneliti, hal itu bukanlah tujuan utama dalam penelitian ini. Peneliti tetap memprioritaskan desain smart navigation system dan smart energy management. Eka dan tim berharap TEUB SEV ini menjadi prototipe mobil listrik di masa depan yang aman, nyaman, hemat energi, dan super cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement