REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu berharap tidak ada tawuran antarwarga yang terjadi saat kelompok masyarakat tertentu merayakan Imlek.
"Akhir-akhir ini Kota Palu sepertinya kurang kondusif dengan adanya kasus pertikaian antarkelompok pemuda," kata Ketua MUI Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin, Ahad (7/2).
Karena itu ia juga berharap kepolisian meningkatkan keamanan jelang perayaan Imlek. Ia mengatakan masyarakat yang akan merayakan Imlek merupakan warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan jaminan keamanan, kenyamanan dalam melaksanakan ibadah dan perayaan Imlek.
Kenyamanan dan keamanan yang diinginkan dalam melaksanakan ibadah, kata dia, itu harus diwujudkan oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat. "Konstitusi kita secara tegas mengatur tentang hak-hak tersebut, bahkan setiap warga negara Indonesia dan pemeluk agama, berhak mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah," ujarnya.\
Zainal mengakui bahwa beberapa pekan diawal tahun 2016, aksi-aksi premanisme yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dan remaja ikut mengganggu rasa aman dan nyaman masyarakat dalam beraktifitas. Bahkan, kata dia, belum lama ini terjadi pertikaian atau tawuran antarkelompok pemuda di Kota Palu.