REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Psikolog Tika Wibisono mengimbau para orang tua agar berperan aktif menjadi filter untuk menyaring konten negatif dari pemanfaatan gadget oleh anak.
"Sebenarnya anak main 'gadget' itu tidak apa-apa, karena cuma benda yang tidak memiliki roh. Yang penting ada pendampingan orang tua," katanya di Bekasi, Ahad (7/2).
Menurut dia, anak pada rentang usia Balita belum memiliki filter yang baik dalam menyaring muatan negatif yang disajikan sejumlah konten dalam 'gadget', baik itu sajian film, game, maupun gambar.
"Kita jangan terjebak intrik. Kalau orang lain ribut beri pendapat (terkait dampak gadget), jangan sampai itu membunuh hati nurani kita," katanya.
Tika mengatakan, gadget diciptakan sebagai kemajuan teknologi di era saat ini dengan tujuan membantu memudahkan kehidupan masyarakat. "Pengaruh positif atau negatif gadget akan timbul dari manusia yang memanfaatkannya," katanya.
Menurut dia, sistem komputer yang paling canggih ada di diri manusia, sehingga kehadiran gadget jangan sampai mematikan sistem teknologi diri kita.
"Hal yang terjadi sekarang masih banyak orang tua yang gagap teknologi dan memilih untuk tidak belajar. Itu yang membuat pola pendampingan anak saat bermain gadget tidak maksimal," katanya.
Dikatakan Tika, pasar teknologi sekarang sudah sangat memanjakan sekali konsumennya, namun jangan sampai hal itu justru memperbudak penggunanya.
"Twitter saya tidak saya aktivasi sampai sekarang. Sebab sekali pakai, tidak karuan jumlah pengikutnya. Tidak apa-apa, yang penting saya tidak diperbudak teknologi," katanya.
Tika mengatakan, gadget pun memiliki manfaat positif dalam memberikan informasi, latihan maupun pendidikan kepada para penggunanya.
"Ada orang yang bisa menikah setelah berkenalan secara online, ada pula sejumlah konten yang dapat memantu perkembangan motorik otak kanan dan otak kiri pada anak, dan manfaat lainnya yang positif," katanya.
Namun demikian, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pengguna terkait pemanfaatannya. "Kita mau ambil yang negatif atau positif. Silakan orang tua berperan sebagai filter bagi anak dalam menyaring hal positif dari gedget. Beri batasan waktu penggunanya dan perbanyak momentum interaksi keluarga," ujarnya. Feru Lantara