Sabtu 06 Feb 2016 08:30 WIB

134 Warga Sukabumi Dirawat Akibat DBD Sejak Januari

Pasien penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (5/2).
Foto: Antara/Budiyanto
Pasien penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejak Januari 134 warga dari berbagai daerah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH, atau lebih dikenal Bunut, Kota Sukabumi, Jawa Barat, akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Bahkan pada bulan ini saja (Februari, red) sudah ada 32 warga yang dirawat karena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini," kata Wakil Direktur RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Lily Mustopa di Sukabumi, Jumat (5/2).

Menurutnya, dari pada ratusan warga yang dirawat tersebut tiga orang meninggal dunia dengan rincian satu warga Cianjur dan dua lagi warga Kota Sukabumi. Meningkatnya pasien DBD ini sejak Nopember 2015 yakni sebanyak 31 kasus, Desember mencapai sebanyak 45 kasus dan terakhir pada Januari 134 warga yang dirawat.

Seluruh pasien DBD ini mendapatkan perawatan khusus karena trombosit atau sel darah merahnya sangat lemah dan sedikit, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari tim medis. Adapun warga yang meninggal dunia dikarenakan telat mendapatkan perawatan intensif, sehingga mereka datang ke rumah sakit saat kondisinya sudah mulai kritis dan juga ada warga yang terjangkit DBD disertai penyakit lainnya yakni TBC dan Typus.

"Pasien DBD cukup tinggi, sehingga kami menyiapkan tempat tambahan khususnya ruang rawat inap agar seluruh pasien bisa tertampung dan mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal," tambah Lily.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Irma Agristina, mengatakan pihaknya baru menerima laporan dari RSUD R Syamsudin SH bahwa ada warga Kota Sukabumi yang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement