Jumat 05 Feb 2016 18:49 WIB

DBD di Bogor Diprediksi Turun Maret

Rep: C32/ Red: Djibril Muhammad
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kabupaten Bogor masih mengalami peningkatan kasus demam berdarah dangue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengakui peningkatan kasus DBD masih akan terus berlanjut ditambah dengan curah hujan yang semakin tinggi.

"DBD ini sepertinya masih akan berlanjut, prediksinya mungkin sampai Maret nanti baru bisa mulai penurunan," kata Kasie Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Bogor Intan Widayati kepada Republika.co.id, Jumat (5/2).

Meskipun sudah banyak kasus DBD di Kabupaten Bogor, Intan mengakui cukup heran dengan tingginya pasien dengan penyakit tersebut. Menurut Intan, kader di setiap puskesmas selalu melakukan pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala setiap bulannya.

"Sampai Desember tahun lalu rata-rata hasilnya malah 98 persen bebas jentik di setiap kecamatan," ungkap Intan. Sayangnya, meski hasil tersebut bagus, namun pada awal 2016 hingga sekarang, menurut Intan, masih saja ada peningkatan kasus DBD.

Ia menjelaskan, selama ini Dinkes Kabupaten Bogor sudah berupaya untuk mengantisipasi dengan pemberdayaan masyarakat agar melakukan pemeriksaan jentik mandiri. Tetap saja, lanjut Intan, lingkungan masyarakat tergantung bagaimana warga bisa memeliharanya dengan sehat.

Tercatat hingga Januari 2016, kasus DBD di Kabupaten Bogor sudah mencapai 261 orang. Dari kesemuanya, sudah empat warga Kabupaten Bogor meninggal akibat menderita DBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement