Kamis 04 Feb 2016 16:40 WIB

Bali Nihil Pesantren Terindikasi Radikal

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Pesantren. Ilustrasi
Foto: Republika
Pesantren. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Polda Bali terus meningkatkan pengawasannya terhadap kemungkinan gerakan kelompok radikal dengan aksi teror. Salah satunya mendekatkan tenaga Brimob di tempat-tempat dikhawatirkan menjadi target.

“Kebijakan Pak Kapolda untuk menempatkan pasukan di objek-objek wisata dan pusat-pusat keramaian,” kata Kabid Humas Polda Bali, Hery Wiyanto.

Kepada Republika.co.id, di Denpasar, Kamis (4/1), Hery mengatakan, sampai saat ini Bali dalam kondisi aman. Namun sebutnya, sikap waspada lebih baik ketimbang menganggap enteng persoalan. Apalagi sebut Hery, ancaman teror di sejumlah negara masih belum berakhir.

Mengenai pesantren yang diindikasikan sebagai tempat pembinaan kelompok radikal, Hery mengatakan Bali nihil terhadap kelompok itu. Polisi sebut Hery, sudah melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh agama, dan hingga kini Bali nihil pesantren terindikasi radikal.

“Tidak ada pesantren radikal di Bali, kami sudah melakukan pemantauan dan pengawasan,” kata Hery.

Namun sebut Hery, untuk menjaga keamanan Bali dari kemungkinan masuknya aksi radikal, polisi tetap melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk seperti Gilimanuk dan Padangbai. Begitu juga terhadap pelabuhan-pelabuhan kecil, tetap dilakukan pengawasan.

“Jalan-jalan tikus melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, tetap kami awasi,” kata Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement