Kamis 04 Feb 2016 16:30 WIB

Jumlah Pasien DBD Mulai Melonjak di RSUD Ungaran

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ungaran, Kabupaten Semarang terus bertambah. Hingga awal Pebruari ini, jumlah pasien penderita DBD di RSUD Ungaran, meningkat dua kali lipat dibandingkan kasus yang terjadi bulan Januari lalu.

 

Berdasarkan kelompok usia, pasien penderita DBD kali ini didominasi anak-anak dan balita. Namun Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang belum menetapkan kejadian luar biasa (KLB).

 

Direktur RSUD Ungaran, dr Pinardi mengatakan, jumlah kasus DBD yang dirawat sampai dengan bulan Januari 2016 sebanyak 45 orang. “Namun hingga awal Pebruari ini sudah mencapai 89 kasus,” tegasnya, Kamis (4/2).

 

Akibat bertambahnya kasus ini, pihaknya terpaksa merujuk pasien ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang. Karena kapasitas rawat inap di RSUD Ungaran saat ini hanya sekitar 187 pasien.

 

Terutama untuk pasien DBD yang membutuhkan penanganan dengan peralatan lebih lengkap. “Biasanya untuk pasien dengan kondisi kesehatannya sudah sangat menurun,” lanjutnya.

 

Meski dengan kapasitas yang terbatas, lanjutnya, RSUD Ungaran siap mengantisipasi jika terjadi kasus KLB penyakit ini. Yakni dengan memaksimalkan ruangan yang masih memungkinkan untuk merawat pasien.

 

Sebab masih ada beberapa bangsal yang dapat dimanfaatkan di rumah sakinya tesebut. “Namun, kami sangat berharap kali ini tidak sampai terjadi KLB penyakit DBD,” tandas Pinardi.

 

Salah satu orang tua pasien DBD, Septi Eni (30) mengamini bertambahnya pasien DBD yang dirawat di RSUD Ungaran. Putranya, Dwi Pristian (3) masuk menjalani rawat inap sejak lima hari lalu, setelah mengalami gejala demam tinggi.

 

Saat itu, jumlah pasien di bangsal anak baru beberapa orang. Namun dalam beberapa hari terakhir jumlah pasien yang mengisi bangsal ini terus bertambah. “Umumnya juga menderita DBD,” kata warga Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement