Kamis 04 Feb 2016 14:11 WIB

Seskab: Relokasi Panasonic tak Terkait Kereta Cepat

Pekerja melintas di lokasi pabrik PT Panasonic Manufacturing Indonesia di Jalan Raya Bogor KM.29, Gandaria, Jakarta Timur, Rabu (3/2).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di lokasi pabrik PT Panasonic Manufacturing Indonesia di Jalan Raya Bogor KM.29, Gandaria, Jakarta Timur, Rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan relokasi pabrik Panasonic di Indonesia tidak terkait dengan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Kemarin saya menghubungi manajemen Panasonic. Intinya tak benar mereka pindahkan pabriknya dari Indonesia, yang terjadi adalah mereka melakukan relokasi sehingga dari tiga unit jadi dua unit," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan relokasi dilakukan karena harus menyesuaikan dengan kondisi pasar.

"Ini tak ada hubungannya dengan kereta cepat," tegasnya.

Pramono menyebutkan hububgan Indonesia-Jepang dan Indonesia-Cina berjalan baik karena apa pun yang dilakukan Pemerintah Indonesia sangat terbuka.

"Jepang sangat terkonsentrasi untuk proyek-projek di energi kemudian perhubungan dan juga proyek lainnya," katanya.

Menurut Pramono, Indonesia merupakan negara dengan daya tarik investasi tinggi karena rupiah stabil, politik stabil dan pemerintah memberikan banyak kemudahan.

"Sebelum Presiden berangkat ke AS kita juga akan mengumumkan kebijakan baru yang kita sebut paket kesepuluh yang ini ditunggu tunggu masyarakat dunia," katanya.

Seskab juga menyebutkan tidak ada rencana PHK berkaitan dengan relokasi pabrik asal Jepang itu.

"Yang ada rasionalisasi, kemudian karena perpindahan lokasi ditawarkan kepada buruh tersebut untuk memilih. Kalau memang mau ya diterima kalau tidak ya terserah mereka," katanya.

Ia menyebutkan sekalipun ada demo buruh, itu tidak terkait dengan relokasi pabrik.

"Memang ada pabrik tutup karena kompetisi tapi pabrik buka juga banyak. Bahkan BKPM telah merilis bahwa kita ini tak ada apa apa," katanya.

Pemerintah, lanjut Pramono, yakin bahwa deregulasi yang dilakukan sudah tepat pada jalurnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement