Kamis 04 Feb 2016 06:55 WIB
Kasus Racun Kopi Sianida

Akhirnya Hani Angkat Bicara

Rep: c30/ Red: Muhammad Subarkah
Pra-Rekonstruksi Kematian Mirna: Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Pra-rekonstruksi dilakukan dengan memeriksa ulang saksi-saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pra-Rekonstruksi Kematian Mirna: Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Pra-rekonstruksi dilakukan dengan memeriksa ulang saksi-saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

REPUBLIKA.CO.ID,cJAKARTA -- Teman Wayan Mirna Salihin (27), Hani akhirnya angkat bicara setelah sekian lama menutup diri. Hani mengaku lelah usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya (PMJ).

"Saya udah cape banget," ujar Hani di PMJ, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).

Berdasarkan pantauan  Republika,co.id, Hani datang ke PMJ sekitar pukul  13.13 WIB. Setelah itu,  tidak pernah sekali pun Hani tampak keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Hingga akhirnya sekitar pukul 00.10 WIB, Hani keluar dengan didampingi oleh dua orang pria. Hani menjalani pemeriksaan sekitar sebelas jam.

Saat ditanya perihal Jessica dan hubungan spesialnya dengan Mirna, Hani enggan menjawab. Begitu pun ketika ditanya perihal isi whatsaap permintaan ciuman Jessica serta berbagai pertanyaan lainnya, Hani hanya  mampu berkata jika dirinya sudah lelah.

"Saya udah cape saya  udah jawab," ujar wanita lulusan  Billy Blue College of Design, Sidney, Australia.

Selanjutnya Hani mengaku ditodong 47 pertanyaan yang diajukan oleh tim  penyidik. Karena itu, dirinya mengaku  kelelahan dan enggan menjawab pertanyaan apapun.

Perlu diketahui, Hani merupakan orang yang datang ke kafe Olivier Grand Indonesia berbarengan dengan Mirna. Karena itu, setelah Mirna tewas akibat menyeruput kopi Vietnam, Hani berulang kali mendatangi PMJ dan memberikan keterangan sebagai saksi kejadian sekaligus sebagai saksi  semasa  hidup korban saat sekolah di Australia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement