Rabu 03 Feb 2016 16:39 WIB

Indramayu Siaga KLB DBD

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu menetapkan status siaga kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD). Hal itu menyusul terus meningkatnya jumlah penderita maupun korban tewas akibat serangan DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi menyebutkan, jumlah penderita DBD sepanjang Januari 2016 tercatat ada 111 penderita. Dari jumlah itu, korban meninggal dunia mencapai 11 orang.

"DBD umumnya dialami oleh anak usia balita hingga 12 tahun," kata Dedi, Rabu (3/2).

Sedangkan sepanjang 2015, lanjutnya, jumlah penderita DBD mencapai 635 penderita. Dari jumlah itu, korban meninggal dunia mencapai 37 orang.

Angka sepanjang 2015 tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan 2014. Yakni penderita DBD tercatat 317 orang dan korban meninggal dunia sebanyak 17 orang.

Meski terjadi peningkatan kasus hingga dua kali lipat, namun Kabupaten Indramayu hanya ditetapkan status siaga KLB DBD. Pertimbangan anggaran menjadi salah satu penyebab hingga kini Kabupaten Indramayu belum ditetapkan sebagai daerah KLB DBD.

"Kalau bupati sudah menyatakan KLB, maka semua pasien yang dirawat di rumah sakit biayanya ditanggung pemerintah daerah," terang Dedi.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Dinilai Bukti Pembangunan Masih Jawa-Sentris

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement