Rabu 03 Feb 2016 15:25 WIB

515 Lembar Tiket KA Raib Dicuri

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Calon penumpang membeli tiket kereta api menggunakan EKios Tiket KAI di Stasiun Gambir, Jakarta.
Foto: Republika/ Wihdan
Calon penumpang membeli tiket kereta api menggunakan EKios Tiket KAI di Stasiun Gambir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Petugas pemeriksa tiket di setiap stasiun KA di Jawa Tengah diminta meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul raibnya 515 lembar tiket KA pada mesin cetak tiket mandiri (CTM).

''Kasus hilangnya 515 lembar tiket tersebut terjadi pada mesin CTM di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Kita khawatirkan tiket tersebut digunakan untuk membuat tiket asli palsu yang kemudian dijual pada calon penumpang. Karena itu, kita minta petugas pemeriksa tiket di setiap stasiun untuk meningkatkan pengawasan saat pemeriksaan,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono, Rabu (3/2).

Dia juga meminta masyarakat yang hendak menggunakan jasa KA tidak membeli tiket dari calo meski pun calo tersebut berjanji akan memberikan tiket KA asli dengan nama sesuai KTP. Hal ini karena bila mereka diketahui menggunakan tiket aspal tersebut, petugas tetap tidak akan mengizinkan mereka masuk peron stasiun.

''Kita hanya menjual tiket di gerai eksternal resmi yang sudah ditunjuk dan tiket internal di stasiun. Di luar itu, kita pastikan merupakan tiket palsu meski tiket yang digunakan merupakan tiket asli,'' ujarnya.

Surono menyatakan, seluruh petugas pemeriksa tiket di stasiun sudah mendapat salinan nomor seri tiket yang hilang dicuri tersebut. Menurutnya, tiket KA yang dibobol pencuri tersebut memiliki nomor seri berurutan, mulai dari XHQ 1485 sampai dengan XHQ 1999.

Selain itu, kata dia, tiket asli yang dicuri di stasiun Lempuyangan belum memiliki kode batang. Hal ini karena kode batang baru akan tercetak secara otomatis pada waktu pencetakan tiket di CTM atau loket stasiun. ''Dengan demikian, bila calon penumpang menggunakan tiket palsu, pasti akan diketahui petugas. Hal ini karena pemeriksaan di stasiun, dilakukan dengan alat membaca kode batang,'' katanya.

Bahkan Surono memastikan, secara teknis seorang penumpang KA yang menggunakan tiket aspal tidak akan bisa lolos dari pemeriksaan. ''Mereka pasti akan ketahuan karena bila terjadi penumpang ganda pada satu tempat duduk, kondektur akan memeriksa daftar manifest penumpang," ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang dia terima dari Stasiun Lempuyangan, kasus hilangnya tiket KA di CTM tersebut, diperkirakan terjadi pada Senin (1/2) dini hari. Pencurian dilakukan dengan cara mencukil penutup mesin yang sebenarnya dalam keadaan terkunci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement