Rabu 03 Feb 2016 14:36 WIB

Enam Kecamatan di Boyolali Rawan Longsor

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
Gunung Merapi
Foto: AP
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Warga pemukim sekitar lereng Gunung Merapi dan Merbabu diminta mewaspadai bencana tanah longsor. Kewaspdaan ini menyusul mulai tingginya curah hujan memasuki Februari 2016.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Nur Kamdani, Rabu (3/2), mengatakan, peningkatan kewaspadaan bencana sangat penting. Warga harus bisa mengambil langkah penyelamatan lebih dini jika terjadi longsor.

BPBD Kabupaten Boyolali melayangkan surat edaran kewaspadaan bencana tanah longsor, bencana banjir, dan bencana puting beliung ke sejumlah kecamatan rawan bencana. Dengan surat ini, diharapkan camat mensosialisasikan kepada desa di wilayahnya.

Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, Februari 2016 merupakan puncak musim penghujan di mana pada bulan itu curah hujan diprediksi cukup tinggi. Sementara, pemetaan wilayah rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Boyolali meliputi enam Wilayah kecamatan. Empat diantaranya di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, dua kecamatan di wilayah Boyolali Utara.

Empat kecamatan di Lereng Gunung Merapi dan Merbabu meliputi Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk dan wilayah Kecamatan Ampel. Sedang dua wilayah Boyolali bagian Utara meliputi Kecamatan Klego dan Kecamatan Kemusu. Wilayah Kecamatan lereng Merapi dan Merbabu rawan longsor dikarenakan struktur tanah berpasir dan gembur. Sehingga jika diguyur hujan terus menerus mudah terjadi bencana longsor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement