Rabu 03 Feb 2016 11:18 WIB

Petugas Pelabuhan dan Bandara Diminta Antisipasi Masuknya Virus Zika

Ilustrasi pencegahan virus Zika
Foto: Ilustrasi
Ilustrasi pencegahan virus Zika

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Petugas kesehatan pelabuhan juga bandar udara diminta menjaga dan mengantisipasi masuknya orang terinfeksi virus zika dari daerah atau negara lain yang sudah menjadi basis penyebaran virus yang mirip gejala demam berdarah dengue (DBD) itu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ari Wijana mengatakan, penyebaran virus itu bisa terjadi karena gigitan nyamuk yang telah menggigit orang yang terinfeksi.

"Jadi seandainya ada pasien yang pernah digigit nyamuk yang punya virus zika ada di Kota Kupang, maka bisa dimungkinkan menyebar ke warga lainnya," katanya di Kupang, Rabu (3/2).

Karena itu, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang itu meminta warga atau orang yang baru masuk ke Kota Kupang dan berasal dari daerah atau negara yang endemik virus tersebut, untuk melaporkan diri ke pusat layanan kesehatan yang ada. Dengan langkah itu, maka orang tersebut akan langsung diperiksa darahnya, agar diketahui status dan riwayat kesehatannya termasuk kemungkinan terinfeksi virus zika itu.

Aparat atau petugas kesehatan pelabuhan yang ada di setiap pelabuhan dan bandara diharapkan bisa langsung melakukan pemeriksaan di tempat jika diketahui ada warga atau penumpang mendarat yang mencurigakan. "Jika dari aspek pengamatan terlihat mencurigakan dan memiliki gejala terkena virus, saya kira bisa langsung diperiksa oleh petugas kesehatan," katanya.

(Baca Juga: Virus Zika Belum Ada di Indonesia).

Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah daerah terbuka yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste. Pelabuhan laut, bandara dan terminal lintas negara menjadi pintu masuk sejumlah warga dari luar termasuk dari dua negara tersebut.

Dengan kondisi itulah, peluang penyebaran virus itu dinilai Ari sangatlah terbuka. Karenanya langkah antisipatif penting dilakukan agar tidak menyebar di daerah ini.

"Petugas kesehatan pelabuhan adalah petugas kementerian yang sifatnya vertikal, jadi diharapkan sudah mendapat imbauan untuk lakukan antisipasi ini," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Kornelis Kodi Mete terpisah memastikan provinsi berbasis kepulauan itu belum terserang virus zika yang diidentifikasi mulai masuk ke Indonesia dari sejumlah negara tropis dunia. "Hingga saat ini kita pastikan virus itu belum masuk ke wilayah NTT. Namun demikian antisipasi penyakit yang gejalanya sama seperti demam berdarah dengue itu terus dilakukan pemerintah," katanya.

Menurut dia, secara kelembagaan Dinas Kesehatan di seluruh daerah provinsi seribu pulau itu telah diinstruksikan untuk terus melakukan sosialisasi dan aksi antisipasi dengan pola hidup sehat. Yakni  melalui pola 3M dengan cara  menutup, menguras dan menutup setiap tempat air dan sampah serta pengasapan jika dibutuhkan. "Pola pencegahannya sama seperti demam berdarah dengue, dan karena itu sudah kita instruksikan ke daerah lakukan hal itu," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement