REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution mengatakan 19 pondok pesantren di Indonesia terindikasi mendukung kegiatan radikalisme dan terorisme.
"Dari hasil profiling tim di lapangan, ada 19 ponpes yang terindikasi mendukung radikalisme dan terorisme," kata Saud Usman dalam diskusi tentang tindak terorisme di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Selasa (2/2).
Beberapa di antaranya Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Solo milik Abu Bakar Ba'asyir, Pondok Pesantren Darussaadah di Boyolali dan di sejumlah tempat lain termasuk di Ambon. Menurut Saud, ke-19 pondok pesantren itu ditengarai memiliki pengajar yang masuk dalam jaringan terorisme.
Dia menekankan sebagai langkah preventif, pihaknya akan mendiskusikan indikasi ini dengan Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, serta sejumlah ormas islam. "Kami akan membicarakan ini, apakah benar valid atau tidak," ujar dia.
Baca juga: Johan Budi: Pemerintah Bisa Tarik Diri dari Revisi UU KPK