Selasa 02 Feb 2016 15:40 WIB

Perajin Lampion di Malang Kebanjiran Order

Rep: christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Lampion (ilustrasi).(ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Lampion (ilustrasi).(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Datangnya tahun baru Imlek yang jatuh pada 8 Februari mendatang membawa berkah tersendiri bagi Ahmad Samsudin. Ahmad yang berprofesi sebagai penjual lampion mengaku kebanjiran pesanan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Menjelang Imlek, pria 29 tahun ini harus memenuhi pesanan sekitar 2.000 lampion berbagai ukuran dan bentuk. Menurut Ahmad pesanan lampion untuk Imlek sudah datang sejak November tahun lalu.

Pesanan tak hanya berasal dari Kota Malang. Pemasaran lampion-lampion Ahmad sudah merambah hingga Surabaya dan Jakarta. Reputasi Ahmad sebagai satu-satunya pengrajin lampion di Kota Malang sekaligus langganan juara Festival Lampion tiga tahun berturut-turut membuat pesanan terus mengalir.

"Pesanan lampion untuk Imlek baru berakhir pada 23 Februari mendatang," katanya saat Republika.co.id berkunjung ke rumahnya, Selasa (2/2).

Mamat, sapaan akrab Ahmad, berkisah perkenalannya dengan lampion dimulai saat pamannya pulang ke Malang usai menjadi TKI di Hong Kong pada 2006. Sang paman lalu menularkan ilmu membuat lampion kepada anggota Karang Taruna di tempat Mamat tinggal di Kampung Juanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement