REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Lucky Hakim dikabarkan bakal memimpin organisasi otonom (ortom) PAN, Garda Muda Nasional (GMN). Wasekjen DPP PAN ini pernah menjabat sebagai salah satu ketua di ortom tersebut.
Dia diminta untuk bergabung kembali sekaligus menjadi Ketua Umum GMN. Namun saat ditanyakan kebenaran hal itu, Lucky menjelaskan sudah mundur dari kepengurusan ortom tersebut pada Oktober 2015. Lucky menegskan tidak berminat memimpin ortom tersebut.
“Saya dengar kabar terjadinya kisruh di intern ortom tersebut akhir-akhir ini yang berujung pada pemecatan Ketua Umum dan Sekjennya. Juga akan ada kongres pemilihan ketua umum definitif yang baru. Saya juga sempat diminta mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat ketum. Tapi saya sangat tidak berminat untuk itu," jawab Lucky.
Jika pun dirinya dicalonkan baik karena diminta atau pun ditunjuk, Lucky justru mengatakan akan berpikir seribu kali sebelumnya. Pihaknya ingin fokus di DPR dan DPP PAN saja.
Keanggotaan Lucky Hakim sebagai Wasekjen DPP PAN dan keaktifannya sebagai anggota Komisi X DPR RI menjadikan Lucky ingin lebih banyak mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dengan penyerapan aspirasi melalui dirinya sebagai dewan.
Pihaknya menghormati gagasan rekannya di berbagai elemen masyarakat, tapi kalau diminta memimpin ortom atau pun OKP lainnya, Lucky menegaskan akan berpikir berulang kali dan insya Allah tidak bersedia. Dia hanya ingin fokus pada amanah yang diembannya saat ini.
"Saya memang tidak berminat untuk memimpin organisasi apapun saat ini. Lagi pula kasihan organisasinya kalo dipimpin sama orang yang memang tidak berminat. Saya lebih menikmati keberadaan saya sebagai anggota DPR dan pengurus di DPP PAN.” ujar Lucky.