Senin 01 Feb 2016 14:28 WIB

Ahok Geram 21 Pompa Air di Jakarta Dipenuhi Sampah

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Mesin pompa air yang terdapat di Waduk Pluit, Jakarta, Jumat (20/2).     (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Mesin pompa air yang terdapat di Waduk Pluit, Jakarta, Jumat (20/2). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan ada 21 pompa air yang dipenuhi sampah. Ketika air hujan tiba, tak pelak pompa akan mengalami kesulitan bekerja dan bisa menimbulkan genangan air.

Basuki atau biasa disapa Ahok menceritakan latar belakang akademisnya sebagai penambang membuatnya paham tentang pompa. Dari penelusurannya, ia mengatakan masih menemukan 21 pompa air penuh sampah.

"Saya kan orang tambang, kalau pompa kamu ngisep sampah, baling-baling kamu macet enggak? Kalau macet, trafo kamu terbakar karena panas. Ini masih saya temukan 21 lokasi yang ada pompa penuh sampah," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota pada Senin (1/2).

Akibat pompa yang dipenuhi sampah itu, ia menegaskan masih ada masalah dalam penanganan pompa air di Jakarta. Walau bermasalah, Ahok membela kinerja Kepala Dinas Tata Air saat ini. Menurutnya, permasalahan itu adalah buah dari kesalahan Dinas Tata Air yang lalu.

"Masa hujan 2 sampai 10 bulan, masih enggak bisa merawat pompa," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Di sisi lain, Ahok mengaku kecewa setelah menemukan ada rumah pompa yang ternyata tak mempunyai pembangkit listrik cadangan atau genset. Bahkan Ahok turut menemukan pompa-pompa kecil di 40 lokasi masih belum dilengkapi kamera pengawas atau CCTV.

"Kami kan mau kontrol semua, petugas kebersihannya juga nggak ada. Nggak apa-apa ini kan baru perubahan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement