Ahad 31 Jan 2016 19:32 WIB

Retribusi Lima Obyek Wisata Sumsel Lampaui Target

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah prajurit TNI AD dari Kodam II Sriwijaya menyusun pempek lenjer terpanjang yang dibentuk menyerupai benteng kerajaan Sriwijaya di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (27/12). (Antara/Nova Wahyudi)
Sejumlah prajurit TNI AD dari Kodam II Sriwijaya menyusun pempek lenjer terpanjang yang dibentuk menyerupai benteng kerajaan Sriwijaya di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (27/12). (Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Salah satu sumber pendapatan sektor pariwisata di Sumatea Selatan (Sumsel) berasal dari retribusi obyek wisata yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel. Pada 2015 kontribusi dari retribusi obyek wisata tersebut melampaui target yang ditetapkan.

“Retribusi dari obyek-obyek wisata yang ada di Palembang pada 2015 lalu melampau target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan sebesar Rp 277,2 juta dan capaian retribusi yang diperoleh mencapai Rp 304,906 juta," kata Irene Camelyn Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Ahad (31/1).

Retribusi dari obyek wisata tersebut, Irene mengatakan berasal dari lima objek wisata. Yaitu Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Situs Arkeologi Bukit Siguntang, Graha Budaya, Museum Negeri Balaputra Dewa dan Punti Kayu. “Situs Arkeologi Bukit Siguntang menjadi penyumbang terbesar pendapatan dari retribusi mencapai Rp 115,275juta,” ujarnya.

Khusus Museum Negeri Balaputera Dewa menurut mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Sumsel terjadi kenaikan pendapatan retribusi yang cukup signifikan. Semula ditargetkan  sebesar Rp 35 juta namun terealisasi sebesar Rp 69 juta. “Berarti ada kenaikan kunjungan wisatawan ke museum negeri,” katanya.

Menurut Irene untuk 2016 Disbudpar Sumsel menaikan target pendapatan retribusi dari lima obyek wisata tersebut yaitu mencapai Rp 316,754juta.Pada 2016 Disbudpar Sumsel membidik jumlah wisatawan, baik wisatawan asing atau mancanegara dan wisatawan Nusantara lebih banyak lagi datang ke daerah ini. “Pada 2016 Disbudpar menarget sebanyak 4.121.974 wisatawan Nusantara dan 38.453 wisatawan asing atau mancanegara berkunjung ke Sumsel,” kata Irene. 

Irene menjelaskan, target 4 juta wisatawan Nusantara tersebut meningkat sekitar 0,1 persen dibanding kunjungan pada 2015 sebanyak 3.747.136 wisatawan. Untuk wisatawan mancanegara (wisman) target tersebut meningkat 0,09 persen dari 2015 sebanyak 35.278 wisman.

Menurut Plt Kepala Disbudpar Sumsel, walau Presiden Joko Widodo mendorong pengembangan sektor pariwisata, namun di Sumsel masih banyak obyek atau destinasi wisata yang masih butuh pengembangan. “Masih banyak obyek wisata yang fasilitasnya terutama fasilitas penunjang atau amenitas yang butuh perhatian,” ujarnya.

Irene Camelyn memberi contoh masih dibutuhkan amenitas seperti jalan akses, fasilitas air bersih, toilet dan mushala yang butuh perbaikan pada 2016. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement