Ahad 31 Jan 2016 18:46 WIB

Pengamat: PSI Partai Alternatif Pilihan Anak Muda

Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  menggelar acara Kopi Solidaritas di sejumlah tempat di Jakarta, Kamis (12/11).
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar acara Kopi Solidaritas di sejumlah tempat di Jakarta, Kamis (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat sambutan postif dari kalangan anak muda dan kelas menengah perkotaan. Meski partai baru, PSI telah memiliki follower yang cukup besar di media sosial, yakni mencapai 1,1 juta.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens menilai PSI merupakan partai alternatif bagi anak muda dan kelas menengah perkotaan di tengah kebosanan mereka terhadap program-program yang ditawarkan partai-partai yang sudah mapan saat ini.

Meski begitu, kata Boni, kaum anak muda dan juga kelas menengah perkotaan ini, masih ingin melihat gebrakan dan apa yang ditawarkan oleh partai besutan Grace Natalie dibanding dengan partai yang sudah ada.

"Yang past mereka (pengurus PSI) semuanya baru yang belum terkontaminasi dengan kondisi politik yang ada, sehingga diharapkan mempunyai tawaran yang menggiurkan yang diharapkan kalangan urban," ujar Boni dalam keterangannya, Ahad (31/1).

Menurut dia, di era digital saat ini, semua partai politik pasti akan menggarap media sosial sebagai alat kampanye mereka. Caranya, lanjutdia, parpol akan melakukan modifikasi cara kampanye dengan mendekati kalangan anak muda dan kaum perkotaan melalui media sosial seperti twitter, Facebook agar mereka lebih mengenal program-program yang ditawarkan oleh partai.

Namun, kata dia, yang perlu diingat jumlah pemilih di perkotaan dan anak muda tidak menjadi penentu utama dalam pemilu. "Soalnya masih banyak pemilih yang

tinggal di pedesaan dan tidak terjangkau internet," ungkapnya.

Boni memprediksi banyaknya pengikut di media sosial tidak berbanding lurus dengan banyaknya pemilih pada Pemilu 2019. "Media sosial hanya salah satu cara untuk menggaet pemilih," sebut dia.

Selain itu,  kata dia, followers juga belum tentu suka apa yang diikutinya. "Jadi masih harus dipilah-pilah dulu, mana followers yang selalu memperbincangkan secara positif dan mana yang tidak. Kalau positif bisa dipastikan akan menjadi pemilih bagi partai yang bersangkutan," tegasnya.

Berdasarkan hasil riset Instute for Transformation Studies (INTRANS) di media sosial seperti, Facebook fans, Twitter followers, Instragram followers, Google+ followers, dan YouTube subscribers diperoleh hasil bahwa Partai Gerindra sebagai partai yang mempunyai paling banyak pengikut sebanyak 3,8 juta followers.

Sementara itu, PDIP 1,6 juta pengikut, Partai Solidaritas Indonesia 1,1 juta. Menyusul berikutnya, Partai Hanura (555 ribu pengikut), PKS (250 ribu), Demokrat (189 ribu), PAN (143 ribu), Golkar (104 ribu), Perindo (48 ribu), NasDem (47 ribu), PPP (16 ribu) dan PKB (13 ribu).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement