Ahad 31 Jan 2016 18:13 WIB

'Jangan Ada Minimarket di Dekat Kami'

Rep: christiyaningsih/ Red: Achmad Syalaby
Salah satu sudut pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Salah satu sudut pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rencana revitalisasi Pasar Bareng Malang disambut baik para pedagang di sana. Sedianya mulai Maret mendatang pasar ini mulai dibongkar dan dibangun kembali menjadi empat lantai. Saat ini Pasar Bareng yang terletak di Jalan Terusan Ijen ini terdiri atas dua lantai. Dengan penambahan dua lantai tersebut jumlah pedagang pun bertambah dan lebih bervariasi.

Salah seorang pedagang sembako, Nanang Suhendar mengatakan pemkot telah melakukan sosialisasi mengenai revitalisasi. Ia dan seluruh pedagang lain di Pasar Bareng sepakat dengan rencana tersebut. Ia berharap adanya revitalisasi dapat mendongkrak jumlah pengunjung pasar.

Pria yang sudah 35 tahun membuka kios di Pasar Bareng itu mengeluhkan akhir-akhir ini penjualannya mulai menurun. Ia menduga salah satu penyebabnya adalah tumbuh suburnya minimarket dan supermarket di Kota Malang.

Jika kualitas pasar tradisional tak  segera diperbaiki bukan tidak mungkin posisinya akan tergerus arus modernisasi. "Silakan pasar ini direvitalisasi tapi jangan ada minimarket di dekat kami," ungkapnya saat ditemui Republika.co.id di Malang, Jawa Timur, pada Ahad (31/1).

Ia menuturkan penurunan penjualan meliputi bahan makanan kering seperti mie instan, susu, dan gula. "Orang-orang lebih senang belanja di tempat yang bersih dan banyak diskon," imbuhnya.

Keluhan senada diungkapkan pedagang lain bernama Sarni. Perempuan yang sehari-hari berjualan sayur mayur ini mengatakan sejak setahun terakhir kondisi pasar kian sepi. Menurut Sarni kehadiran supermarket cukup memberi pengaruh terhadap animo masyarakat untuk berbelanja di pasar.

Di samping itu maraknya pedagang keliling yang masuk ke perkampungan membuat masyarakat enggan datang ke pasar tradisional. Ia berharap adanya revitalisasi membawa pengaruh positif bagi seluruh pedagang yang ada di pasar ini. "Mudah-mudahan tambah laris," ucap wanita 62 tahun ini penuh harap.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement