Ahad 31 Jan 2016 17:00 WIB

Tujuh Rumah di Cirebon Hampir Masuk Sungai, Warga Resah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hujan deras yang turun seiring datangnya puncak musim hujan membuat warga yang tinggal di tebing sungai Cipager, Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, selalu dilanda ketakutan. Pasalnya, rumah mereka bisa longsor tergerus derasnya air sungai Cipager yang debitnya terus meningkat.

''Longsor bisa terjadi kapan pun jika hujan terus mengguyur dan debit air sungai makin tinggi,'' kata Ketua RT 3 RW 1 Blok Ketuwon, Kelurahan Kemantren, Ahmad Sutali, akhir pekan kemarin.  

Hujan dan arus deras menyebabkan sisi tebing Sungai Cipager tergerus. Hal tersebut mengancam rumah-rumah yang berdiri di atas tebing tersebut.

Selain rumah yang ditinggali Ahmad Sutali, ada juga enam rumah warga lainnya yang juga terancam longsor. Rumah-rumah yang semula berjarak beberapa meter tersebut, kini hanya tinggal beberapa langkah kaki.

Bahkan, ada salah satu rumah warga yang bagian dapurnya hampir menyentuh bibir tebing. Karenanya, ancaman longsor bisa terjadi kapan pun, terutama di saat hujan turun dengan deras.

''Jika hujan deras terus turun, bisa-bisa rumah kami masuk ke dalam sungai ini (longsor),'' keluh Ahmad.

Posisi rumah membuat warga siaga. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana tersebut, warga pun melakukan ronda setiap malam secara bergantian.

Ahmad menambahkan, sudah berulang kali meminta bantuan kepada Pemkab Cirebon. Selain itu, warga juga sudah menyampaikan masalah tersebut kepada pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung dan minta agar segera ditangani. ''Tapi sampai sekarang belum ada kabar beritanya,'' kata Ahmad.

Sementara itu, Lurah Kemantren, Ike Sri Agustina yang mengunjungi rumah-rumah warga yang terancam longsor tersebut mengaku sangat prihatin. Dia pun khawatir longsor bisa sewaktu-waktu melanda rumah-rumah milik warganya itu.

''Secepatnya akan kami laporkan masalah ini kepada Pemkab dan BBWS Cimanuk Cisanggarung,'' kata Ike.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement