Ahad 31 Jan 2016 16:45 WIB

Tanam Rendeng Serentak, Petani Kesulitan Benih Padi

Rep: lilis/ Red: Muhammad Subarkah
Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Semakin meningkatnya pasokan air irigasi dan curah hujan, membuat para petani di Kabupaten Indramayu ramai-ramai melakukan percepatan musim tanam rendeng. Namun, kondisi itu membuat mereka kesulitan memperoleh benih padi.

''Benih padi saat ini masih kurang, terutama untuk benih padi berlabel,'' ujar Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang kepada Republika.co.id, akhir pekan kemarin.

Sutatang menjelaskan, percepatan tanam rendeng yang terjadi saat ini membuat para petani membutuhkan benih padi dalam jumlah banyak secara bersamaan. Namun, benih padi yang dihasilkan BUMN, seperti PT Pertani dan PT Sang Hyang Sri, saat ini justru sedang berkurang.

Padahal, lanjut Sutatang, keberadaan benih berlabel sangat mempengaruhi produksi padi. Jika benih padi yang ditanam memiliki kualitas tak terjamin, maka produksi padi pun akan berkurang.

''Produktivitas padi bisa menurun sekitar sepuluh persen,'' kata Sutatang.

Selain itu, penggunaan benih yang tak terjamin kualitasnya juga akan membuat tanaman padi menjadi rentan terserang organisme pengganggu tanaman (OPT).

Sutatang mengakui, ketersediaan benih padi yang berkualitas terbantu dengan adanya benih hasil produksi penangkar lokal. Menurutnya, kualitas benih hasil produksi penangkar lokal tersebut tak kalah dengan kulitas benih berlabel produksi BUMN.

''Tapi produksi benih hasil penangkar lokal hanya mampu memenuhi 25 persen kebutuhan petani di Kabupaten Indramayu,'' tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Penangkar Benih Kabupaten Indramayu tersebut.

Sutatang menambahkan, petani yang tidak memperoleh benih berlabel maupun benih berkualitas produksi penangkar benih lokal, akhirnya memilih menggunakan benih milik sendiri. Benih padi tersebut merupakan gabah hasil panen gadu sebelumnya.

Salah seorang petani, Sodikin, mengaku sangat membutuhkan benih padi karena sedang memulai musim tanam rendeng. Dia mengaku menanam benih padi simpanannya sendiri.  

''Susah sekarang nyari benih berlabel di kios-kios pertanian,'' tandas Sodikin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement