Ahad 31 Jan 2016 13:42 WIB

164 Ribu Anak Berkebutuhan Khusus tak Sekolah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Achmad Syalaby
  Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah siswa anak berkebutuhan khusus penyandang tuna netra mengikuti Ujian Nasional hari pertama di Kota Bandung, Senin (4/5).  (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di Jawa Barat, masih banyak anak berkebutuhan khusus yang belum bersekolah. Pada 2015, jumlah peserta didik berkebutuhan khusus mencapai 20.000 anak yang bersekolah di SLB dan 5.000 anak bersekolah di penyelenggara pendidikan inklusif.

Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat,  anak usia sekolah dengan disablitas mencapai 189 ribu anak.

"Dengan kata lain angka partisipasi kasar (APK) anak dengan disabilitas di Jabar baru mencapai 12 persen," ujar Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar di acara pelepasan Parade Tongkat Putih Surabaya – Jakarta dalam rangka HUT Pertuni ke-50 yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, akhir pekan lalu.

(Baca: Sawahlunto Hapus Anggaran Anak Berkebutuhan Khusus).

Melihat kondisi ini, Pemprov Jawa Barat pun mengajak semua para pemangku kepentingan untk berkomitmen dan bersinergi meningkatkan APK anak dengan disabilitas seusia dengan peran dan kapasitasnya.   

Komitmen yang diberikan Pemprov Jawa Barat, kata dia, pada tahun 2013 sudah mendeklarasikan Jawa Barat sebagai provinsi inklusif. Ia berharap, dengan deklarasi ini semua masyarakat termasuk penyandang disabilitas bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu, kesehatan, dan kesejahteraan. 

Saat ini, kata dia, sekolah penyelenggara inklusif di Jawa Barat telah mencapai 400 sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK) serta 360 Sekolah Luar Biasa (SLB). Yakni, terdiri dari 38 SLB Negeri dan 322 SLB Swasta.  

(Baca: Menpora Minta Atlet Berkebutuhan Khusus Jangan Diabaikan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement