REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) sekaligus operasi pasar ke beberapa pasar tradisional di Denpasar. Hal ini dilakukan untuk memastikan kestabilan harga menjelang sejumlah perayaan, khususnya Imlek, Galungan, dan Kuningan.
Ketua Tim TPID Bali, I Ketut Sudikerta melakukan sidak ke dua pasar, yakni Pasar Kreneng dan Pasar Badung. Menurutnya, kestabilan harga harus dijaga sebab kenaikan harga yang terlalu tinggi menurunkan daya beli masyarakat. "Jika lonjakan harg aterjadi, inflasi naik dan akhirnya menambah angka kemiskinan," ujar Sudikerta di Denpasar, Jumat (29/1).
Salah satu pedagang beras di Pasar Kreneng, Kadek Suharto mengatakan harga beras masih stabil. Beras Thailand dijual Rp 8.300 per kilogram (kg), beras C4 Tabanan dijual Rp 10.500 per kg, dan beras Putri Sejati Rp 11 ribu per kg.
Kenaikan harga justru terjadi pada beberapa jenis sayuran. Tomat yang normalnya Rp 8.000 per kg menjadi Rp 11 ribu per kg. Harga gas elpiji 3 kg juga stabil di kisaran Rp 16.500 di level distributor dan Rp 20 hingga Rp 21 ribu di level pengecer.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Dewi Setyowati menambahkan Badan Pusat Statistik (BPS) diminta lebih jeli memperbaharui data perubahan harga beberapa komoditas pokok di pasar modern, seperti minimarket dan supermarket. Menjelang hari besar keagamaan biasanya minimarket dan supermarket menurunkan beberapa produk melalui program diskon.
"Jadi, BPS jeli memantau data harga naik atau harga turun. Saat harga sudah normal, BPS harus menyesuaikan juga," ujarnya.