REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji dalam waktu dekat akan menjelaskan secara rinci dan terbuka proyek high speed train (HST) atau kereta api cepat Jakarta-Bandung.
“Nanti semua akan disampaikan secara detail dan rinci dari awal sampai akhir prosesnya, rapat-rapatnya berapa kali kemudian juga mengenai biayanya, semuanya,” kata Presiden Jokowi, Jumat (29/1).
Ia memastikan, tidak ada yang ditutup-tutupi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang peletakan batu pertamanya sudah dilakukannya pada Kamis (21/1) pekan lalu, di Perkebunan Maswati, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu.
“Ini baru disiapkan, semuanya akan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi,” katanya.
(Baca juga: Banyak Diprotes, Ini Jawaban Jokowi Soal Kereta Cepat)
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP menjelaskan, Presiden Jokowi memutuskan pelaksanaan proyek KA cepat itu setelah mendapat masukan dari menteri-menteri terkait.
Namun di tengah-tengah keputusan itu, lanjut Johan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian publik, misalnya, soal perizinan.
“Setelah peletakan batu pertama pelaksanaan proyek kereta cepat, ada masukan-masukan, ini yang kita baca di publik, ada dari anggota DPR, ada dari kelompok masyarakat, tentu ini didengar oleh presiden,” kata Johan.
Menurut Johan, Presiden terus-menerus mengevaluasi proyek itu. Ia juga menegaskan proyek KA cepat Jakarta Bandung ditetapkan melalui proses yang panjang.
“Yang saya dengar proyek ini sudah dibicarakan sejak setahun lalu, termasuk Amdal, misalnya, itu kan dibicarakan sejak enam bulan lalu,” ujar Johan