REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 6.000 ton beras tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar sehingga menambah jumlah stok beras di Pulau Dewata mencapai 19 ribu ton.
"Sekarang di gudang Bulog tersedia 13 ribu ton dan sekarang proses bongkar muat lagi 6.000 ton sehingga menjadi sekitar 19 ribu ton," kata Kepala Bulog Divisi Regional Bali, Mansur Siri di Denpasar, Jumat (29/1).
Menurut dia, jumlah stok beras tersebut diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat di Pulau Dewata hingga sekitar 10 bulan mendatang. Sebagian beras yang tiba di Bali itu merupakan beras impor dari Vietnam dan Thailand yang didistribusikan melalui Jawa Timur.
Bulog Bali menyatakan rata-rata konsumsi beras di Bali mencapai sekitar 2.200 hingga 2.600 ton per bulan. Mansur memastikan stok beras di Pulau Dewata aman dan mengharapkan tidak ada kelangkaan beras yang menyebabkan kenaikan harga karena pemerintah sudah menjaga ketersediaan pasokan beras.
Stok beras yang ada di Pulau Dewata itu juga dialokasikan untuk pendistribusian beras untuk keluarga sejahtera (rastra) atau sebelumnya disebut beras miskin. "Mulai kemarin (Rabu) kami sudah mulai menjalankan rastra (raskin)," ucap Mansur.