REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) karena terjadi peningkatan penderita yang cukup tinggi.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini, di Palembang, Kamis (28/1). Menurut Lesty, sementara beberapa daerah lainnya yang terdapat kasus DBD yang cukup tinggi seperti Palembang dan Ogan Komering Ilir statusnya waspada penyakit yang marak terjadi pada setiap musim hujan itu, katanya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Lubuklinggau menetapkan status KLB demam berdarah karena jumlah penderita DBD di kota tersebut pada bulan ini meningkat drastis.
"Berdasarkan data pada Januari 2016 ini tercatat 148 kasus DBD di Lubuklinggau, sedangkan jika dibandingkan dengan data pada bulan yang sama tahun sebelumnya hanya 11 kasus, serta pada 2014 hanya terdapat enam kasus demam berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu," kata dia.
Sementara secara keseluruhan di wilayah Sumsel hingga kini tercatat 586 kasus DBD yang sembilan orang di antaranya meninggal dunia, katanya.
Melihat adanya daerah yang menetapkan status KLB demam berdarah dan peningkatan drastis jumlah penderita penyakit tersebut akhir-akhir ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Dengan kewaspadaan yang tinggi diharapkan dapat dilakukan tindakan pencegahan secara maksimal serta masyarakat bisa melakukan tindakan yang cepat dan tepat jika mengetahui dirinya atau anggota keluarganya terserang DBD," papar dia.
Penderita DBD dapat ditangani dengan baik jika cepat mendapatkan penangan medis, begitu pula sebaliknya berdasarkan pengalaman selama ini jika sampai terlambat bisa mengakibatkan penderitanya meninggal dunia, kata dia pula.