Kamis 28 Jan 2016 21:31 WIB

Cegah Masuknya Virus Zika, Ini yang Dilakukan Dinkes Sumut

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
Penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. (Antara/Widodo S. Jusuf)
Penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Bandara Kualanamu untuk mencegah masuknya virus zika.

Sekretaris Dinkes Sumut Afwan mengatakan, para pendatang khususnya dari negara endemis akan diperiksa di tempat-tempat tersebut.

"Kami harap pintu masuk ke Sumut, seperti di pelabuhan dan bandara lebih diperketat, khususnya terhadap para pendatang dari negara endemis," kata Afwan, Kamis (28/1).

Afwan mengatakan, di setiap pelabuhan maupun bandara sudah dilengkapi alat thermal scene untuk mendeteksi suhu tubuh. Tidak hanya virus zika, pihaknya pun mewaspadai MERS-Cov.

Jika memang ada pendatang yang dinyatakan suspect seperti mengalami gejala demam tinggi atau nyeri, kata Afwan, maka akan langsung dirujuk dan mendapat pemeriksaan lebih lanjut di RSUP H Adam Malik Medan.

"Sejauh ini memang belum ada surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan tentang kewaspadaan dini virus zika di tanah air. Tapi kita akan tetap mengawasi orang-orang yang masuk ke Sumut melalui pelabuhan atau bandara," ujarnya.

Penyakit ini sudah ditemukan sejak setengah dekade lalu sehingga kemungkinan besar banyak tempat telah terpapar. Penyebab utama penyebaran virus ini adalah nyamuk dengan spesies Aedes yang juga menyebarkan demam berdarah dan chikungunya.

Menurut CDC, hanya 20 persen orang yang terinfeksi menunjukkan gejala.

Sementara, sedikit orang menjadi, sakit seperti demam, kadang diare, sakit kepala, atau sakit otot. Penyakit ini hilang sendiri dalam satu pekan dan jarang butuh opname.

Perawatannya hanya membutuhkan istirahat, pemberian obat penghilang nyeri, dan cairan. Tidak ada vaksin atau obat untuk menyembuhkan virus ini.

Meski demikian, ada bahaya yang cukup mengkhawatirkan bagi perempuan hamil yang terinfeksi. Pasalnya, virus ini berpengaruh serius hingga fatal, yaitu cacat bawaan pada bayi. Virus dapat menghambat perkembangan otak hingga tidak berkembang dengan baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement