Kamis 28 Jan 2016 16:38 WIB

BMKG Sebut Puncak Hujan Februari

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Hujan
Foto: freespeakplanet.wordpress.com
Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan 2016 terjadi pada Februari. Meski begitu, potensi banjir hanya terdeteksi pada wilayah yang menjadi langganan banjir dan daerah dataran rendah.

Deputi Meteorologi, Yunus Subagyo Swarinoto, mengatakan saat ini curah hujan menengah hingga tinggi banyak terjadi di Selatan Katulistiwa seperti Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Jawa, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah dan kepulauan Nusa Tenggara.

Sedangkan pada Februari mendatang curah hujan akan tinggi pada wilayah Jawa dan Papua. Intensitas yang sama juga akan terjadi di Kalimatan Barat, Kalimatan Tengah dan Sulawesi Selatan. Hujan diprediksi akan berlangsung hingga Mei dan surut pada Juni 2016.

"Baru pada April nanti mulai netral. Puncaknya lagi pada September mendatang akan datang La Nina," ujar Yunus, Kamis (28/1).

Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi banjir sendiri diperkirakan akan sama seperti tahun tahun sebelumnya. Identik banjir akan terjadi pada wilayah cekungan dan dataran yang rendah.  Yunus menyebut, Bandung Selatan, DKI Jakarta juga akan mengalami potensi banjir jika pemerintah tidak segera memperbaiki sistem perairan di Kota.

Selain itu, dari data BMKG menunjukan potensi banjir juga akan terjadi pada wilayah Sumatera bagian tengah ke Selatan dan sebagaian wilayah Kalimatan. Terutama pada Kalimatan Timur, Kalimatan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sedangkan potensi tertinggi rawan banjir diprediksi oleh BMKG pada wilayah bagian Papua. Seperti antara lain, Sorong, Papua Barat, dan dua bagian wilayah Papua yang memang merupakan dataran rendah. Sedangkan potensi banjir meski rendah juga kemungkinan akan melanda Aceh, Sumatera Utara, Padang dan Batam. Selain itu, wilayah Palembang dan Bangka Belitung juga akan berpotensi banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement