Kamis 28 Jan 2016 12:30 WIB

Harga Daging Mahal, Yogya Siagakan Pengawasan Daging Oplosan

Rep: Yulianingsih/ Red: Indira Rezkisari
Pedagang daging sapi di salah pasar tradisional.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang daging sapi di salah pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahalnya harga daging sapi sejak beberapa hari terakhir dikhawatirkan akan meningkatkan adanya kasus oplosan daging sapi dengan daging lain seperti babi. Harga daging sapi saat ini mencapai Rp 120 ribu per kilogramnya sementara harga daging babi separuhnya.

Untuk mengantisipasi pedagang nakal yang mengoplos daging sapi dengan babi atau daging lain, Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta akan mengerahkan lurah pasar untuk melakukan pengawasan terhadap pedagang daging maupun tempat penggilingan daging.

Kepala Dinlopas Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang mengatakan, di Kota Yogyakarta ada 31 pasar tradisional dengan 19 lurah pasar. Setiap pasar terdapat pedagang daging termasu juga daging babi. Namun menurutnya, hal itu dibawah pengawasan intensif lurah pasar.

"Di Pasar Beringharjo juga tersentral hanya di Beringharjo Timur jadi pengawasan bisa dilakukan inttensif," ujarnya.

Selain meningkatkan pengawasan oleh lurah pasar, pihaknya juga mengerahkan petugas ketertiban pasar. Ada 150 petugas ketertiban yang siap melakukan pengawasan 24 jam. Selain itu petugas dan lurah pasar juga melakukan monitoring setiap kedatangan daging di pasar pada dini hari.

"Ada pasar-pasar yang petugas kita siaga 24 jam seperti di Beringharjo, Pasar ikan hias, Giwangan, Klitikan dan Kranggan," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperndagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, antisipasi daging oplosan di Kota Yogyakarta sudah dilakukan dari proses perdagangan. "Di Kota Yogyakarta inii loss penjualan daging sapi dan babi dipisah secara jelas bahkan ada tulisannya," katanya.

Selain itu sentra penjualan daging babi di Kota Yogyakarta hanya ada di Pasar Pathuk dan Berigharjo. "Lainnya ada tapi sedikit itupun dipisah jelas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement