Rabu 27 Jan 2016 20:30 WIB

Penataan Parkir Malioboro Tetap Berjalan

Lonjakan wisatawan saat Lebaran membuat Pemkot Yogyakarta menyediakan sembilan lahan parkir di sekitar Malioboro.
Foto: dok Republika
Lonjakan wisatawan saat Lebaran membuat Pemkot Yogyakarta menyediakan sembilan lahan parkir di sekitar Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan proses penataan parkir dan pemindahan juru parkir roda dua di Jalan Malioboro sisi timur masih berjalan.

"Proses relokasi parkir roda dua dan juru parkir yang ada di Jalan Malioboro sisi timur terus berjalan. Memang tidak mudah, tetapi prosesnya terus dilakukan hingga sekarang," kata Haryadi di Yogyakarta, Rabu (27/1).

Menurut dia, proses pemindahan parkir roda dua dari Jalan Malioboro sisi timur ke Tempat Parkir Khusus Abu Bakar Ali tidak hanya sekadar memindahkan parkir dan juru parkirnya saja tetapi ada berbagai hal yang harus menjadi pertimbangan.

Pertimbangan tersebut di antaranya memastikan lokasi parkir baru yang akan ditempati benar-benar aman dan kemudahan akses untuk memanfaatkan lokasi parkir tersebut.

Bangunan parkir baru di Taman Parkir Abu Bakar Ali dibuat tiga lantai yang mampu menampung 2.600 sepeda motor serta 40 bus di lantai dasar. "Bagaimana keamanannya karena ada jalan yang menanjak. Kami pun akan pasang kamera 'closed circuit television' (CCTV) untuk memantau kondisi di tempat parkir itu," katanya.

Selain kondisi bangunan, lanjut Haryadi, ada pula faktor sosial yang harus menjadi pertimbangan seperti memberikan pengertian kepada juru parkir untuk pindah ke lokasi baru.

"Bagaimana pendapatan yang akan mereka peroleh di sana juga harus jadi pertimbangan. Hal itu membutuhkan waktu untuk sosialisasi," katanya.

Bagaimanapun juga, kata Haryadi, lokasi parkir baru yang sudah dibangun tersebut harus bisa dimanfaatkan. "Target kami bukan waktu, tetapi seluruh permasalahan yang ada bisa diselesaikan lebih dulu. Jika semua sudah siap, maka akan direlokasi," katanya.

Ia menyebut, pemindahan parkir roda dua dari Jalan Malioboro sisi timur adalah sebuah kebutuhan untuk penataan kota, khususnya Malioboro yang selama ini menjadi tempat tujuan utama wisata di Kota Yogyakarta. "Mewujudkan Malioboro yang nyaman adalah harapan bersama. Malioboro adalah jendela wisata Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh mengatakan, sosialisasi pemindahan parkir Malioboro terus dilakukan dengan berbagai strategi, seperti memberikan kompensasi sosial dan pengalihan mata pencarian juru parkir dengan menyiapkan dua toilet portabel.

Ia menyebut, relokasi parkir Malioboro sama dengan relokasi lain yang sudah dilakukan. "Semangatnya bukan menghilangkan pendapatan karena tidak ada penggusuran. Prosesnya sama seperti pemindahan pedagang Pasar Klithikan," katanya.

Total juru parkir di Malioboro tercatat sebanyak 211 orang, dan setiap juru parkir biasanya memiliki dua hingga tiga orang pembantu juru parkir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement