Rabu 27 Jan 2016 19:05 WIB

Hilangnya Senjata Lapas Tanggerang dan Teror Bom Sarinah

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
 Petugas sedang melakukan penyisiran pelaku saat terjadinya ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta,Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang melakukan penyisiran pelaku saat terjadinya ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta,Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Tito Karnavian mengakui peristiwa hilangnya senjata di Lapas Klas IA Tangerang ada hubungannya dengan teror Sarinah. Ada kemiripan antara senjata yang dilarikan salah satu mantan napi dengan senjata yang digunakan saat aksi teror Sarinah. Sayangnya ia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai detail senjata tersebut.

"Benar, senjata yang digunakan seperti yang diambil Woro," ujar Tito kepada wartawan di sela-sela acara Rapim Polri, Rabu (27/1).

Woro alias Toro bin Wasjud adalah seorang mantan narapidana Lapas Klas IA Tangerang. Woro diketahui yang membawa lari sejumlah senjata dari lapas sejak Desember 2015. Woro diketahui sudah menghirup udara bebas pertengahan Januari lalu. Selama berada di lapas, dia sempat dipekerjakan sebagai pelayan.

Saat disinggung keberadaan Woro, Tito menyatakan dia sudah tertangkap. "Informasi terakhir, dia sudah ditangkap. Tapi perlu dicek lagi," tambah Tito.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, pihak Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Banten belum bersedia memberikan keterangan. Permintaan wawancara Republika pun belum dijawab.

Informasi yang dihimpun Republika dari kepolisian menyebutkan usai teror di Sarinah, pihak Densus 88 melakukan penggerebekan teroris di Bekasi. Hasilnya, ada sembilan pucuk senjata yang diamankan Densus 88. Pemeriksan Densus 88 mencatat temuan sembilan pucuk senjata berasal dari Lapas Klas IA Tangerang. Temuan ini berdasarkan konfirmasi dan pemeriksaan lebih lanjut kepada pihak lapas.

Beberapa senjata yang hilang adalah tujuh pucuk pistol Bernadelli kalinet 3,2 mm, satu pucuk Colt kaliber 3,8 mm, satu pucuk P3A kaliber 3,2 mm dan amunisi 3,2 mm.

Sebelumnya, pada 16 Januari lima orang narapidana Lapas Klas I A Tangerang dijemput oleh Densus 88 untuk dimintai keterangan terkait peledakan Sarinah dan penangkapan Teroris di Bekasi.

Berdasarkan keterangan salah satu narapidana, Emirat, senjata tersebut keluar dari lapas secara bertahap yakni pada 23 Des 2015  dan 13 Januari 2016. Pada 23 Desember ada lima pucuk senjata yang keluar sementara tahap kedua ada empat pucuk senjata yang hilang dari lapas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement