Rabu 27 Jan 2016 12:12 WIB

Soal Kereta Cepat, Presiden Terbuka Terima Masukan

Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi menandatangani prasasti proyek kereta cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak terkait pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.

"Setelah groundbreaking pelaksanaan proyek kereta cepat, ada masukan-masukan, ini yang kita baca di publik, ada dari anggota DPR, ada dari kelompok masyarakat, tentu ini didengar oleh Presiden," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, seharusnya kementerian terkait apakah itu Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian LHK juga merespons adanya tanggapan atas proyek itu.

Ia menyebutkan, meskipun dalam beberapa hari terakhir Presiden melakukan lawatan keluar negeri dan daerah, Presiden terus mengikuti perkembangan isu terkini, termasuk proyek KA cepat.

Menurut dia, Presiden memutuskan pelaksanaan proyek KA cepat itu setelah mendapat masukan dari menteri-menteri terkait.

"Di tengah-tengah keputusan itu, kemudian ada beberapa hal yang menjadi perhatian publik, misalnya, soal perizinan," tuturnya.

Johan menyebutkan Presiden terus-menerus melakukan evaluasi atas proyek itu. "Mungkin nantinya ada rapat yang membahas soal itu," katanya.

Ia menyebutkan, pelaksanaan proyek KA cepat Jakarta Bandung bukan keputusan yang ditetapkan dalam waktu seketika, melainkan melalui proses yang panjang.

"Yang saya dengar, proyek ini sudah dibicarakan sejak setahun lalu, termasuk amdal, misalnya, itu kan dibicarakan sejak enam bulan lalu," ujarnya.

Menurut dia, jika kemudian setelah peletakan batu pertama (groundbreaking) ada suara-suara yang berbeda, tentu itu masukan buat Presiden.

"Itu masukan buat Presiden, ya tentu kemudian Presiden akan menanyakan kembali ke menteri terkait," kata Johan Budi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement