REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Muh Guntur megatakan, akan segera membentuk BPOM di Mamuju, Ibukota Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung pengawasan obat dan makanan di daerah itu.
Hal tersebut terungkap dalam rapat antara Balai Besar POM Sulselbar dengan jajaran Pemkab Mamuju di Kantor Bupati setempat, Senin.
Guntur menyebutkan, pembangunan Balai Besar POM di Sulbar juga berdasarkan persetujuan Mentri Pemberdayaan Aparatrur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tahun 2015.
"Pemerintah pusat telah memberikan persetujuan pembangunan balai POM di Mamuju. Hal ini sangat penting ditengah maraknya peredaran obat dan makanan yang berbahaya," ujarnya lagi.
Pembangunan fisik kantor BPOM Sulbar di Mamuju, diprediksi akan dimulai dilaksanakan tahap pembangunan di tahun 2016.
Adapun lokasi pembangunan kantor BPOM Mamuju kata dia, akan di tempatkan di Desa Bambu sekitar lima kilometer arah utara dari kota Mamuju.
"Lahan bangunan ini merupakan tanah hibah dari Pemerintah Provinsi Sulbar. Jadi, insya Allah akan dibangun tahun 2016 dengan menggunakan dana DIPA. Anggarannya sudah tersedia kurang lebih Rp7 miliar," jelas Guntur.
Terkait lingkup kerja BPOM Sulbar di Mamuju akan mencakup di enam kabupaten yang ada di Provinsi Sulbar.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Bebas Manggazali turut menyambut dan memberi dukungan penuh terkait pembangunan BPOM di daerahnya.
Bebas menyebutkan, kehadiran BPOM di Sulawesi Barat yang akan di tempatkan di Mamuju tentu membawa dampak besar bagi masyarakat Mamuju, khususnya mengenai pengawasan obat dan makanan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika