REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor sudah mengalami peningkatan penderita penyakit demam berdarah (DBD).
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Bogor Rubaeah mengakui pada Januari ini penderita DBD belum mencapai angka tertinggi.
"Kasus DBD ini memang terus bertambah namun belum sampai angka tertinggi di tahun sebelumnya," kata Rubaeah kepada Republika, Senin (25/1).
Ia menjelaskan, Januari tahun lalu penderita DBD mencapai 187 jiwa, sementara sekarang ini baru mencapai 87 jiwa. Meskipun begitu, ia tetap mengingatkan untuk masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Sebab, ia melanjutkan, penderita DBD masih diprediksi terus meningkat. "Sampai Februari nanti kemungkinan masih ada penderita DBD, ini sudah kita prediksi sejak awal," tutur Rubaeah.
Dengan adanya prediksi tersebut, Diskes melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi dan meminimalisir penderita DBD. Hal tersebut meliputi imbauan setiap minggu secara serentak, penyuluhan langsung, dan imbauan untuk menjaga lingkungan tetap bersih.
"Kalau demam langsung ke puskesmas. Jika tidak turun-turun, rujuk ke rumah sakit," tutur Rubaeah.