Senin 25 Jan 2016 15:24 WIB

Sofyan: Indonesia Perlu Beras 1,2 Juta Ton, Harus Impor Lagi?

  Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto:
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan Indonesia perlu memenuhi stok beras nasional hingga akhir Maret 2016 sebanyak 1,2 juta ton.

Menurut Sofyan yang ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Senin, pemenuhan stok tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan beras akibat perubahan musim tanam padi di Indonesia.

"Oleh sebab itu, salah satu idenya merealisasi apa yang telah diputuskan supaya cadangan nasional selalu harus ada paling sedikit 1,2 juta ton pada Maret," kata Sofyan.

Dia menjelaskan jika Indonesia telah memiliki cadangan tersebut, ketertundaan panen beras lokal di Tanah Air tidak mengancam ketersediaan pangan.

Sofyan bersama sejumlah pejabat negara diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah melakukan rapat tentang ketahanan pangan di rumah dinas Wapres Jalan Diponegoro, Jakarta pada Senin pagi.

"Jadi tadi melaporkan saja kepada Wapres tentang perkembangan dan 'policy' apa yang telah diadopsi dalam bidang pangan," ujar Sofyan.

Sofyan juga menjelaskan pemerintah telah membatalkan peraturan pajak mengenai sapi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 267/PMK.010/2015 membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) impor pada sapi indukan.

Sedangkan sapi lainnya, termasuk bakalan, terhitung sejak 8 Januari 2016 dikenakan PPN 10 persen.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement