REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padang Pariaman memperkirakan angin kencang terus melanda Sumatra Barat dalam beberapa waktu ke depan. Angin kencang diprediksi akan terjadi tiga hingga lima hari mendatang.
"Khusunya di wilayah pesisir," kata Kepala Seksi (Kasi) Informasi dan Observasi, BMKG Ketaping, Budi Iman Samiaji, Senin (24/1).
Angin kencang tersebut, kata dia, bukan badai siklon. Kecepatannya hanya berkisar 40 hingga 60 km per jam. Budi memprediksi, angin kencang tersebut akan melanda sejumlah daerah seperti Kota Padang, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Agam serta wilayah pesisir. Ia meminta masyarakat, khususnya para nelayan, agar waspada.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Pagar Negara mengungkapkan, sejumlah kabupaten/kota melaporkan dampak dari angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Sumbar. Seperti, di Agam dilaporkan tiga pohon tumbang dan menghambat lalu lintas. Kemudian, pohon tumbang juga dilaporkan menimpa bagian belakang SD 02 Bayur dan SD 54 Garagahan Kampung Chaniago Lubuk Basung. Di Pariaman, pohon tumbang juga mengganggu arus lalu lintas Pariaman-Sicincin.
Sementara dampak angin kencang di Kota Padang, sejumlah pohon tumbang terjadi di Balimbiang RT 03/09 Rimbo Tarok Kuranji, di belakang Yamar Damar, menghambat akses jalan Fekon-Jati, menghambat akses jalan di dekat SMA 5, dekat Masjid Raya.
Pohon tumbang juga terjadi di Villa Tarok Durian Taruang, sekitar BPBD Kota Padang, Kuranji dan menimpa atap sebuah warnet. "Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atau korban luka terkait bencana angin kencang ini," kata Pagar menambahkan.