REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo, dalam beberapa kesempatan terakhir, kerap terlihat mengenakan kemeja motif tenun khas daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan pengamatan Republika, Jokowi pertama kali tampil di hadapan banyak kamera dengan kemeja tenun saat mengumumkan penunjukan Johan Budi sebagai staf khusus presiden bidang komunikasi pada 12 Januari lalu.
Saat itu, bertempat di Istana Merdeka, Presiden mengenakan kemeja motif garis-garis lurus berwarna merah keunguan. Garis-garis lurus itu merupakan ciri khas tenun ikat dari Pulau Adonara di NTT.
Pada kesempatan berikutnya, Jokowi kembali terlihat 'memamerkan' tenun NTT. Saat itu, Presiden memberikan pengarahan pada perwakilan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jumat (15/1).
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menyebut tipikal bangsa Indonesia baru memperbaiki diri jika ada pesaing. Dia mengambil contoh, dulu belum banyak orang memakai batik. Baru ketika negara tetangga mengklaim batik, orang Indonesia baru beramai-ramai mengenakan kain tradisional yang memiliki beragam motif tersebut.
Belajar dari pengalaman itu, Presiden tak ingin kain tenun khas Indonesia kembali diklaim oleh negara lain. Karenanya, ia kini rajin memakai tenun, sekaligus untuk memopulerkannya di masyarakat.
"Sekarang saya ganti pakai tenun. Karena kemarin saya ke NTT kain tenun di sana dijual murah sekali, saya sedih," kata Presiden.
Baru-baru ini, saat melakukan grounbdreaking untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi dengan bangga kembali mengenakan kemeja tenun. Acara grounbdreaking sendiri dihadiri sejumlah pejabat penting dari Cina, selaku rekanan Indonesia dalam proyek tersebut.
Tenun yang dikenakan Presiden dalam acara grounbdreaking memiliki warna dasar kain hitam dengan motif berwarna kuning. Kali ini, motif tenunnya lebih rumit meliuk-liuk. Sementara di bagian dada kemeja ada dua garis horizontal berwarna kuning. Kemeja tenun hitam-kuning itu dia padukan dengan celana katun berwarna hitam dan sepatu pantofel warna senada.
Penampilan Presiden dengan kemeja tenun di acara tersebut cukup mencuri perhatian. Sebab, pejabat lain umumnya mengenakan kemeja batik atau setelan jas.
Dengan kemeja tenunnya itu, Jokowi turun berbecek-becek di tanah merah untuk meninjau langsung lokasi yang akan dipasangi rel pertama. Ia juga sempat mengoperasikan eskavator sebagai simbol dimulainya pembangunan proyek kereta cepat pertama yang ada di Indonesia itu.