Ahad 24 Jan 2016 19:07 WIB

Harga Cabai Rawit Merah Melonjak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Harga Cabe Tetap Tinggi. Pembeli memilih cabe rawit di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Cabe Tetap Tinggi. Pembeli memilih cabe rawit di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Harga komoditas cabai rawit merah mengalami lonjakan di pasar tradisional. Penyebabnya, dalam beberapa hari terakhir ini pasokan dari sentra penghasil sayuran berkurang. "Kenaikan harga cabai rawit sekitar 40 persen dibandingkan sebelumnya," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna kepada wartawan, Ahad (24/1).  

Awalnya, harga cabai rawit di pasaran mencapai Rp 30 ribu per kilogram.Namun, kini harganya melambung menjadi Rp 42 ribu per kilogramnya. Fenomena ini ungkap Ayep disebabkan berkurangnya pasokan cabai rawit merah ke pasaran. Penurunan pasokan diakibatkan belum masuknya musim panen di sentra penghasil sayuran di sejumlah daerah.

Sementara permintaan dari masyarakat masih tetap dan cenderung meningkat. Hal ini terang Ayep menyebabkan harga cabai melonjak. Ke depan, ia berharap pasokan cabai ke pasaran kembali normal untuk menurunkan harga.Selain cabai rawit merah, sejumlah komoditas lainnya masih tinggi harganya di pasaran.

Contohnya telur ayam yang kini dijual Rp 24.500 per kilogram. Padahal, pada kondisi normal paling mahal mencapai Rp 20 ribu per kilogram. "Sebenarnya, harga telur mulai turun dari Rp 25 ribu per  kilogram menjadi Rp 24.500 per kilogram," ujar Ayep.

Penurunan harga ini diperkirakan karena mulai banyaknya pasokan daging ayam ke pasaran. Sementara itu harga daging ayam di pasaran mencapai kisaran Rp 35 ribu per kilogram hingga Rp 38 ribu per kilogram. Sebelumnya harga daging ayam sempat menyentuh Rp 40 ribu per kilogramnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement