Ahad 24 Jan 2016 16:42 WIB

1.500 Siswa SD Terancam tak Bisa Masuk SMP karena Ongkos Transportasi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG BARAT -- Sebanyak 1.500 siswa SD di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terancam tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP. Ini karena mereka termasuk kategori siswa kurang mampu sehingga tidak sanggup menanggung ongkos transportasi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendidikan SD dan PAUD Kecamatan Lembang Budiyanto menuturkan, dari total 18 ribu siswa SD di Lembang, sebanyak 1.500 siswa berkategori kurang mampu. "Saat ini siswa miskin di Lembang memang masih tinggi," tutur dia, Ahad (24/1).

Data jumlah siswa kurang mampu ini berasal dari tiap desa. Desa mendata siswa kurang mampu ini berdasarkan pengajuan dari orang tua siswa ke desa terkait surat keterangan tidak mampu. "Kemudian diverifikasi desa," ujar dia.

Menurut Budiyanto, kondisi demikian karena banyak orang tua siswa yang terkena PHK, ataupun yang profesinya hanya sebagai buruh tani. "Ada juga yang karena siswanya yatim piatu," ujar dia.

Budiyanto menegaskan tidak ada pungutan biaya di sekolah di Lembang. Sebab, pemerintah memberikan jaminan kepada siswa kurang mampu untuk terus melanjutkan sekolahnya. "Tidak ada pungutan di sekolah-sekolah," tutur dia.

Pemerintah, ujar dia, juga bakal terus mendorong siswanya agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Tiap tahun, kata dia, para siswa yang kurang mampu ini memperoleh bantuan siswa miskin dari pemerintah pusat. "Jadi satu siswa menerima bantuan Rp 450 ribu per tahun," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement