REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin Masha mengatakan pentingnya alumni santri atau semua orang aktif di media. Alumni Gontor, memiliki pengaruh kuat dianggap sangat penting karena memiliki kemampuan.
"Kalau kemampuan santri pintar berbahasa Inggris dan Arab sangat potensial bekerja di media," kata dia saat digelarnya Silaturahmi Nasional Kiai/Pimpinan Pesantren Alumni Gontor Dalam Rangka Kesyukuran 90 Tahun Gontor, dilakukan di Siti Hotel, Tangerang, Sabtu (23/1).
Dalam thema peran media sebagai penghubung pesantren dan dunia, Nasihin mengatakan media banyak kegunaan dan termasuk menjadikan penghubung antara Gontor dan orang umum. Jadi semua orang dapat mengetahui aktivitas Islam, karen media Republik cenderung ke Islam.
Sebab zaman yang terus berkembang membuat semua informasi bertebaran di internet atau media online. Namun jika tidak difilter dengan baik, semua hal dapat menjadi salah.
Tentunya hal tersebut dapat berdampak positif, maupun negatif. Nasihin mengumpamakan, misalkan dirinya mempekerjakan sepuluh orang di twitter tidak peduli benar atau salah, untuk mempengaruhi orang. Seperti pilkada atau pilpres yang menggunakan twitter sebagai alat kampanye.
Dalam sehari, setidaknya terdapat sekitar 700 berita yang masuk di Harian Republika setiap harinya. Sehingga tidak memungkinkan untuk membaca semua informasi yang bersebaran di dunia maya.
Sehingga alumni pesantren diharapkan dapat aktif di dunia media secara positif. "Karena kalau kita tidak aktif, bisa saja kita (semua orang) menjadi korban," tutur dia.
Dia juga menerangkan salah satu media dapat memiliki angle pemberitaan yang berbeda. Seperti kasus serangan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) bisa berbeda pandangan antara satu dan lainnya.