REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara di Ternate, Sabtu (23/1) diwarnai kericuhan. Akibatnya acara tersebut harus dihentikan.
Adu jotos tersebut bermula ketika terjadi perdebatan dalam pembahasan tata tertib mengenai persyaratan peserta yang berhak memilih dan menjadi peninjau.
Ketika terjadi berdebatan, tiba-tiba masuk sekelompok orang yang bukan peserta, dan memukul peserta, Fajaruddin Limau yang sejak awal memprotes tata tertib.
Tindakan sekelompok orang yang disinyalir pendukung salah satu kandidat tersebut, mengundang kemarahan sejumlah wartawan, sehingga memukul dan mereka mengejar mereka.
Polisi turun tangan sehingga baku hantam dapat dihentikan, namun konferensi tersebut tidak bisa dilanjutkan lagi. Ketua I Bidang Organisasi PWI Pusat, Sasangko menyatakan, karena udah tidak memungkinkan lagi dilanjutkan, maka konferseni itu ditunda untuk ditentukan kemudian dalam pleno di PWI Pusat.
"Sebenarnya saya berharap konferprov berjalan sukses, setelah pada Desember lalu ditunda karena ricuh," katanya.
Sasangko semula berharap konfereni PWI Maluku Utara melahirkan keputusan penting, antara lain mengakomodasi wartawan yang ingin menjadi anggota muda.