REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang menewaskan sembilan orang di Kairo, Mesir, Jumat (22/1). Dalam penyataan melalui media sosial, ISIS mengatakan anggotanya melakukan operasi yang menewaskan enam polisi dan tiga orang lainnya.
Serangan tersebut terjadi di sebuah apartemen dekat Piramida, Giza. Sebanyak 13 orang lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Padahal, pemerintah setempat mengetatkan, keamanan pascainsiden menuju peringatan lima tahun tergulingnya Presiden Hosni Mubarak.
ISIS telah meningkatkan keberadaannya di Mesir dengan menargetkan tentara dan polisi Mesir. Kelompok militan terafiliasi ISIS ini juga memimpin pemberontakan melawan Presiden Abdel Fattah el Sisi di Sinai. (Ledakan Bom di Kairo Menewaskan 6 Orang).
Pemerintah Mesir sebelumnya menuduh serangan dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin. Menteri dalam negeri mengatakan, anggota kelompok IM menggunakan apartemen untuk membuat bom. Apartemen tersebut sedang disergap polisi ketika ledakan terjadi.