Jumat 22 Jan 2016 17:43 WIB

Korban Bom Sarinah Berada di Waktu tak Tepat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Warga melintas didepan restoran Burger King pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga melintas didepan restoran Burger King pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu perwakilan korban tewas dalam peristiwa teror di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Lutfi Lesmana berterima kasih atas santunan yang diberikan Polri.

Lutfi yang merupakan keponakan almarhum Sugito mengatakan keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Sugito.

"Beliau hanya berada diwaktu yang tidak tepat saja," ucap Lutfi, Jumat (22/1).

(Baca: Polri Santuni Keluarga Korban Tewas Bom Sarinah)

Lutfi berterima kasih kepada Polri karena dengan cepat dan tepat mengungkap status dari Sugito. Sebab, sempat beredar kabar Sugito salah satu pelaku bom yang menelan 33 korban tersebut.

"Sempat ada isu-isu negatif. Tapi dengan kecepatan dan ketepatan akhirnya opini tersebut terbantahkan," Lutfi menambahkan.

Dalam acara serah terima santunan tersebut, keluarga almarhum Rico Hermawan dihadiri oleh ayahnya. Sedangkan, Rais Karna (Alm) diwakili ibu dan neneknya.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) memberikan santunan berupa uang kepada keluarga korban meninggal peristiwa bom Thamrin. Tiga keluarga tersebut yaitu dari almarhum Sugito, Rico Hermawan dan Rais Karna.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, sebagai institusi yang bertanggungjawab menjaga keamanan menyesalkan peristiwa tersebut terjadi. Menurut Badrodin, para pelaku sebenarnya menargetkan polisi dan orang asing sebagai sasaran.

"Sehingga korban-korban lain termasuk almarhum ini adalah karena kenak sasaran tembak saja. Jadi tidak sengaja ditembak," ujar Badrodin dalam sambutannya di ruang jamuan Kapolri, Rupatama Mabes Polri, Jumat (22/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement