Jumat 22 Jan 2016 17:28 WIB

Polri Santuni Keluarga Korban Tewas Bom Sarinah

Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.
Foto: Reuters
Polisi melewati pos polisi yang Kamis (14/1) menjadi sasaran aksi ledakan Sarinah. Kini pos polisi tersebut ditutup sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri memberikan dana santunan kepada ketiga keluarga korban yang meninggal dunia dalam peristiwa teror bom Thamrin.

"Polri akan memberikan santunan kepada keluarga korban bom di Jalan Thamrin. Saya selaku Kapolri beserta seluruh staf menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kematian almarhum Sugito, Rico Darmawan dan Rais Karna," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1).

Badrodin berharap santunan yang diberikan bisa mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum korban.

Menurutnya, ketiga korban yang merupakan masyarakat sipil bukanlah target utama para teroris, ketiganya menjadi korban karena kebetulan sedang berada di tempat kejadian.

"Kita bisa lihat dengan jelas target mereka adalah polisi, orang asing dan tempat-tempat berbau asing. Almarhum-almarhum ini tidak menjadi sasaran langsung para teroris," katanya.

Dalam kesempatan itu, pihak yang menerima santunan dari kepolisian adalah Eli Sulastri (istri alm Sugito), Joko Mulyanto (orang tua alm Rico Hermawan) dan Laily Herlina (istri alm Rais Karna). Baik Rico maupun Sugito merupakan korban yang meninggal di dekat Pos Kepolisian.

Rico Hermawan, jenis kelamin laki-laki, tahun kelahiran 1995, diidentifikasi sebagai warga sipil, diperkuat dari rekaman CCTV, terlihat warga Jakarta bersama dengan polantas menuju pos untuk perkiraan terkena tilang.

Sugito, tahun kelahiran 1973. Sementara Rais Karna akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, akibat mengalami luka tembak di pelipis kiri.

 

Baca juga: Ini Alasan Ahok Hentikan Bus Jemputan PNS

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement