REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pihak kepolisian melakukan penambahan pasukan dan memperketat pengamanan di pintu masuk Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Pemeriksaan kendaraan yang masuk ke bandara terbesar di Bali itu dilakukan aparat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kepolisian Resor Kota (Polresra) Denpasar, serta pasukan TNI Angkatan Udara (AU).
Sejumlah anjing pelacak juga diperbantukan dalam pemeriksaan. Kendaraan-kendaraan yang masuk diperiksa secara mendetail, khususnya di jam sibuk dan ramai calon penumpang.
“Ini adalah pengamanan dalam rangka mengantisipasi terjadinya ancaman serupa di Sarinah, Thamrin. Secara keseluruhan, kami gunakan dua per tiga kekuatan di Bali,” kata Kadiv Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto dijumpai di Bandara Ngurah Rai, Jumat (22/1).
Pengetatan dan penambhan pasukan pasukan, Hery mengatakan digelar di beberapa tempat, terutama pintu masuk laut dan udara. Razia selektif di bandara juga menggunakan x-ray. Sekitar 11 hingga 15 ribu warga negara asing (WNA) datang ke Bali per harinya.
Kapolsek Bandara Ngurah Rai, Kompol Orpa Sari menambahkan khusus di bandara ada sekitar 30 orang petugas yang diperbantukan dari Polri, Brimob, dan TNI AU. Seluruhnya dimobilisasi dan ditempatkan di terminal kedatangan dan keberangkatan domestik juga mancanegara. “Brimob dan beberapa personel kami dilengkapi senjata, termasuk rompi antipeluru,” kata Orpa.
Menurut Orpa, bandara termasuk obyek vital yang terkait langsung dengan pergerakan teroris. Petugas siaga penuh pada jam-jam sibuk, seperti waktu ramai keberangkatan sekitar pukul 10.00 WITA dan kedatangan sekitar pukul 15.00 WITA.