REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sandi (13) kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Tangerang karena dideteksi mengalami gizi buruk. Ibu Sandi, Santi mengungkapkan proses anaknya bisa menderita gizi buruk seperti sekarang sudah sejak lama.
"Anak saya sudah sejak lahir sakit, berobat sudah pernah tapi tidak ada perubahan," kata Santi kepada Republika.co.id, Kamis (21/1).
Terakhir kali, Santi pernah membawa anaknya ke salah satu rumah sakit di Cibinong saat Sandi waktu itu panas tinggi untuk kesekian kalinya. Santi menjelaskan ketika dibawa ke rumah sakit tersebut hanya diperiksa biasa saja oleh dokter dan menyarankannya untuk kembali pulang.
Pengalaman tersebut membuatnya semakin enggan membawa anaknya untuk berobat. "Jauh-jauh kalau akhirnya harus disuruh pulang mending nggak usah. Itu yang membuat saya memilih tidak membawa Sandi ke rumah sakit," tutur Santi.
Suaminya yang hanya sekedar guru mengaji membuat keadaan ekonomi keluarganya tidak dalam keadaan stabil. Kondisi tersebut yang membuat dirinya memilih untuk tidak berobat ke rumah sakit karena terbentur masalah biaya.
Mirisnya, Santi mengakui terangga dan ketua RT di rumahnya mengetahui keadaan Sandi. "Pak RT itu tetangga saya kok. Selain itu yg lain juga tahu anak saya sakit seperti ini," jelas Santi. Ujung-ujungnya, ia selalu disarankan untuk membuat BPJS mandiri. Padahal, pendapatan suaminya belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun keadannya sulit, Santi mempunyai niat agar anaknya bisa sembuh dan normal kembali. "Ya saya ambil lah bantuan dari relawan Desi Suprihartini dari Dompet Darul Tauhiid Jakarta, " tutur Santi.
Meskipun tidak dibiayai pemerintah setempat namun Kepala Puskesmaa Parungpanjang Susi Juniar menurut penuturan sudah mendatanginya di RS Hermina. Ia kini mendapatkan tawaran untuk memproses BPJS subsidi pemerintah agar meringankan pembiayaan berobat jika dibutuhkan selanjutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
