REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 18 dari 19 kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) belum mengajukan Surat Permintaan Alokasi (SPA) program raskin 2016 kepada Bulog Drive II Sumbar.
"Diharapkan pemda (pemerintah daerah) segera mengajukan SPA dalam minggu ini," kata Kepala Bulog Drive II Sumbar, Benhur Ngkaime di Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (21/1).
Ia menjelaskan, surat keputusan Gubernur ihwal alokasi raskin 2016, sudah keluar pada 14 Januari lalu. Kemudian, pada 15 Januari, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang menindaklanjuti dengan mengirim SPA.
Sementara pengajuan surat dari kabupaten/kota lainnya, belum sampai ke Bulog. Pada Rabu (20/1), secara perdana Pemkot Padang meluncurkan program raskin 2016 di Kecamatan Padang Selatan.
Benhur meminta kepada 18 pemda lainnya, agar segera mengajukan raskin. Sehingga, raskin dapat secepatnya didistribusikan ke daerah masing-masing.
Dikatakan dia, alokasi raskin 2016 sebanyak 49,5 ribu ton beras untuk 275.431 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Masing-masing RTS, menerima 15 kg per bulan raskin seharga Rp 1.600 per kilogram.
Benhur mengatakan, raskin yang didistribusikan merupakan beras yang didatangkan dari provinsi lain, seperti Sulawesi. "Karena kita belum optimal menyerap beras lokal hasil produksi petani Sumatra Barat," ujarnya.
Benhur menjelaskan, selama ini Bulog hanya mampu menyerap 4.000 ton beras asal Sumbar. Sebab, ia menuturkan, kualitas beras lokal sangat bagus, namun harga jualnya di atas harga beli Bulog.