REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memastikan dirinya akan hadir dalam puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tanggal 9 Februari mendatang. Kepastian ini disampaikan Jokowi ketika menerima komponen pers penyelenggara HPN di Istana Negara, Rabu siang (20/1).
"Saya sudah blok waktu sehingga tidak ada kegiatan lain pada waktu itu," kata Jokowi.
Jokowi menyayangkan dirinya tidak bisa hadir pada HPN 2015 di Batam, Kepulauan Riau, tahun lalu, karena di saat bersamaan melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina. "Kemarin saya kepleset (jadi tidak bisa datang). Padahal HPN ini penting," kata Jokowi bercanda disambut tawa tamu-tamunya.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Sementara dari komponen penyelenggara HPN 2016 hadir Penanggung jawab HPN 2016 Margiono dan Ketua Panitia HPN 2016 Teguh Santosa.
Juga hadir Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Ishadi SK, Ketua Forum Pemred Suryopratomo, Sekjen Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jamalul Insan, dan anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi.
Tokoh pers Tarman Azam dan Ilham Bintang juga ikut menghadiri pertemuan bersama unsur panitia lainnya, yakni Sekretaris Panitia Suprapto, Bendahara Panitia M. Ihsan, dan Bidang Konvensi HPN, Chelsia Chan. Wakil Gubernur NTB Muhammad Amien dan Ketua Dewan Penasihat PWI NTB Ismail Husni juga ikut dalam rombongan.
Penanggung Jawab HPN Margiono melaporkan sejumlah kegiatan utama dalam HPN 2016, seperti Pelayaran Wartawan dengan menggunakan KRI Makassar dari Pangkalan Utama Armada Timur TNI AL Ujung, Surabaya menuju Pantai Senggigi di Lombok.
Sejumlah pejabat juga sudah memastikan diri ikut dalam pelayaran itu seperti Ketua DPD RI Irman Gusman, Menko Maritim, dan Sumber Daya Alam Rizal Ramli, serta KSAL Laksamana Ade Supandi.
Selain itu, penyelanggara juga akan menggelar operasi katarak di Lombok dan Sumbawa. "NTB adalah daerah dengan penderita katarak tertinggi di dunia. Kami harapkan kegiatan ini dapat membantu meringankan beban saudara kita di sana. Selain itu, visi 2020 pemerintah adalah menurunkan tingkat penderita katarak di Indonesia," kata Jokowi.