REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bulog Divisi Regional Bali menyatakan pihaknya telah menerima 9.000 ton beras impor yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat. "Beras tersebut berasal dari Vietnam dan Thailand," kata Kepala Bulog Divisi Regional Bali, Mansyur Sirih di Denpasar, Rabu (20/1).
Menurut dia, beras impor tersebut didistribusikan dari Jawa Timur. Beras tersebut akan tiba bertahap di Bali pada akhir Desember 2015 hingga awal Januari 2016.
Jumlah beras impor itu akan menambah total keseluruhan stok beras di Pulau Dewata mencapai sekitar 12 ribu ton. 3.000 ton di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri.
Saat ini ribuan beras tersebut telah berada di gudang Bulog untuk nantinya didistribusikan ke masyarakat. Dia menambahkan bahwa 12 ribu ton beras tersebut diperkirakan akan mencukupi kebutuhan masyarakat di Bali hingga lima bulan mendatang.
Mansyur mengatakan beras tersebut juga akan didistribusikan untuk keperluan beras keluarga sejahtera atau yang sebelumnya disebut beras miskin. Beras miskin tersebut rencananya dialokasikan kepada masyarakat sasaran mulai Februari 2016 berdasarkan permintaan dari pemerintah kabupaten/kota.
Dengan adanya alokasi beras tersebut, diharapkan tidak terjadi kelangkaan beras yang berakibat lonjakan harga di pasaran. Bulog menyatakan bahwa rata-rata konsumsi beras di Bali per bulannya mencapai sekitar 2.600 ton. Sementara itu terkait operasi pasar dan pasar murah, Bulog Bali siap menggelar kegiatan tersebut apabila memang kondisi di masyarakat terjadi gejolak terkait beras.